Transportasi online vs angkot.
Konsumen punya hak untuk mendapatkan kenyamanan,keselamatan dan keamanan diri dalam berkendara.
Penumpang angkot berkurang dan beralih k transportasi online seharusnya menjadi bahan intropeksi diri bagi supir angkot.
1.supaya tidak ngebut dan tertib berlalulintas.
Saya pernah celaka didalam angkot yang supir angkotnya ugalugalan.sedikit shock tapi jadi kasihan akhirnya dia jd serbuan masyarakat karena telah mencelakan pengemudi lain.pernah saya yang mengemudi motor ini nyaris celaka akibat ulah supir angkot.

2.tidak sembarangan memasukkan preman maupun pengamen.
Awalan mengamen krn tdk ada yg kasih dan sdkt dapat uang jdnya memalak.padahal preman itu orang yang mngkn sdkt tak asing untuk supir angkot.

3.tepat waktu.
Seringnya mengetem terlalu lama jadi tidak tepat waktu.ketika penumpang bilang bang buruan bang,abang berkata naik kendaraan pribadi aja.

4.tidak ada aturan ongkos batasan jarak.
seringkali supir angkot membentak penumpang yang kurang uangnya tapi ketika ongkosnya dibayar uang lebih,ada beberapa supir yang tidak mengembalikan sehingga penumpang yang mengatur kembali seribu bang.dan ada juga yang langsung tancap gas tanpa mengembalikan uang.meskipun lebih seribu kalau penumpang tdk ikhlas jadinya dosa d penumpang juga krn menggerutu k supir angkot itu.

Tapi meskipun demikian,angkot masih menjadi alternatif dikala perjalanan pagi dan siang hari.kalau sore menjelang maghrib dan malam sdkt khawatir naik angkot.
Sungguh disayangkan supir angkot bentrok dengan supir transportasi online karena merasa uangnya berkurang.masyarakat tdk semuanya pny hp canggih pak.konsumen nyaman,aman dengan angkot maka pada akhirnya bnyak yang beralih ke angkot lagi.

View on Path